Berada di Zona Merah, Kondisi Politik Dalam Negeri Indonesia Mengkhawatirkan

Indeks Harga Saham Gabungan, sebut kondisi dunia politik dan ekonomi Indonesia mengkhawatirkan. Direktur perdangangan, Laksono Widodo mengatakan bahwasanya saat ini indonesia di kancah internasional memang selalu terkait kondisi politik. Hal tersebut tentu saja memengaruhi sentimen pasar terhadap situasi di dalam negeri. Mereka telah memperhatikan indeks harga saham gabungan dan melihat bahwa IHSG indonesia semakin melemah selama 3 hari berturut-turut.
Widodo juga menyebutkan bahwa kebetulan berita yang keluar di Indonesia didominasi oleh berita politik, hal itu pun menjadi faktor pengaruh ke pasar. Di pra-pembukaan perdagangan IHSG turun ke level bawah dibandingkan negara tetanngga indonesia dan lanjut terjun bebas hingga beberapa poin. Tidak kurang, indeks saham LQ45 ikut turun hingga beberapa persen, sehingga sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah.
Ini pun menyimpulkan bahwasanya berita politik erat terkait dengan perspektif investor. Terutama yang ingin mengincar kodisi positif, dalam arti kata bahwa invesotr mencari katalis-positif. Akan tetapi kebetulan berita politik dalam negeri yang kurang bagus. Kendati demikian, investor hanya membuat siasat wait-see yang hanya membuat kondisi ini diperkikarakan berlangsung sementara waktu saja.
Baca Selengkapnya : Peneliti CIPS Sebut Keadaan Politik Dalam Negeri Perlebar Ancaman Resesi Ekonomi Indonesia
Hal ini disebutkan oleh Widodo bahwasanya kondisi politik Indonesia tidak akan berlarut-larut. Ia juga menyebutkan indeks zona merah tidak terlalu parah sehingga diharapkan dalam beberapa hari kondisinya kembali normal. Dalam arti sentimen politik dalam negeri Indonesia tidak berkelanjutan kisruh dan kembali lagi ke posisi yang lebih fundamental.

Indeks Harga Saham Gabungan juga mengatakan bahwa sebanyak 197 saham naik indeksnya ke zona hijau, sementara 213 saham lain berada di indek zona merah serta 148 saham yang tidak berubah sama sekali. Volume transaksi perdagangan saham cukup ramai, sehingga total frekuensi perdangangan saham dapat naik berkali-kali lipat dengan volume perdagangan bisa mencapai 16,9 milliar saham.
Investor asing biasanya jual harga beberapa milliar di pasar nasional, yang dapat ditunjukkan oleh beberapa sektor pembentuk IHSG. Ada beberapa sektor saham menguat beberapa diantaranya yakni sektor perkebunan, sektor industri pasar dan sektor infrastruktur.
Politik Dalam dan Luar Negeri