Dunia Politik dan Ekonomi

Politik dan Ekonomi

Multilatelarilisme Merosot, Indonesia Hadapi Tantangan Politik Luar Negeri

Multilatelarilisme Merosot, Indonesia Hadapi Tantangan Politik Luar Negeri

Dalam beberapa waktu belakangan, perkembangan politik ditandai dengan merosotnya multilateralisme. Ini disebabkan lantaran maraknya unilateralisme dalam proteksionisme perdangangan sehingga memunculkan tantangan tersendiri bagi negara Indonesia. Tantangan tersebut pun secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua aspek utama, yakni

  • Tantangan filosofis

Tantangan yang terkait filosofis ini, menunjukkan bahwasanya prinsip Dunia politik dan Ekonomi Indonesia yang bebas dan aktif. Sehingga mendorong kepemimpinan Indonesia sebagai masyarakat internasional perlu ikut campur dalam kedamaian dunia dan tidak ikut dalam suatu kelompok kekuatan di dunia ini.

  • Tantangan praksis

Tantangan praksis dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia, terkait dalam mengoptimalkan diplomasi Indonesia untuk bekerja sama dengan negara-negara lainnya, baik itu ekonomi maupun politik.

Pada masa periode pertama Presiden Jokowi Widodo menjabat, muncul satu kritikan pada politik luar negeri Indonesia yakni merosotnya peran Republik Indonesia sebagai pemimpin tradisional ASEAN. Tergesarnya Indonesia dari kursi kepemimpinan di ASEAN telah lama ditengarai sejak Indonesia mengalami krisis finansial di tahun 1997. Sayangnya, sampai saat ini tak dapat bangkit, bahkan setelah era reformasi dan beberapa kali berganti pemimpin.

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB, harus dioptimalkan untuk mendongkrak tantangan politik luar negeri Indonesia sebagai kepemimpinan dalam masyarakat internasional. Posisi Indonesia pada duan dewan penting PBB harus dijadikan modal utama agar Republik Indonesia dapat melaksanakan lebih banyak penyelesaian konflik yang melibatkan negara berkembang lainnya.

Baca Selengkapnya : Masih Relevankah Politik Luar Negeri Bebas-Aktif Indonesia

Di samping itu, dunia tengah menyaksikan persaingan Amerika Serikat dan Tiongkok dalam perang dagang. Sehingga pada awalnya Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan keadaan tersebut untuk mencapai kepentingan ekonomi nasional. Akan tetapi, harapan tersebut tak gampang untuk mewujudkannya. Alasannya pun tidak hanya karena kalah bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya, namun juga dikarenakan Indonesia sendiri tengah menghadapi tantangan seperti praktik proteksionisme yang juga diterapkan negara-negara lain.

Agar kedua tantangan politik luar negeri Indonesia terjawab, pemerintahan kembali merumuskan bahwasanya Indonesia akan tetap eksis dan mempunyai peran di ASEAN maupun global. Kebijakan tersebut dalam konstelasi politik global yang dinamis dan dilandaskan prinsip bebas dan aktif.

Politik Dalam dan Luar Negeri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*