Dunia Politik dan Ekonomi

Politik dan Ekonomi

Month: May 2020

Trump Ingin Pulangkan Ribuan Mahasiswa China Agar Mencegah Adanya Mata-Mata

Politik Indonesia, Presiden A.S. Donald Trump mempertimbangkan mengirim ribuan mahasiswa sarjana dari China untuk menghindari mata-mata atau mata-mata. Ini diungkapkan pada hari Kamis oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (28/05).

Menurut laporan Channel News Asia, New York Times mengatakan pemerintahan Trump berencana untuk membatalkan visa ribuan mahasiswa pascasarjana China di Amerika Serikat yang memiliki ikatan dengan tentara Cina.

“Kami menyadari tantangan ini. Saya yakin Presiden Trump akan mengambil (langkah ini),” kata Pompeo kepada Fox News. politik dalam dan luar negeri

Langkah ini kemungkinan akan dikritik oleh universitas, yang sangat tergantung pada biaya mahasiswa asing. Selama waktu itu, siswa dari Tiongkok dan India menjadi sumber pendanaan terbesar untuk kampus.

Aktivis Asia-Amerika telah lama menyatakan keprihatinan tentang menjangkau siswa Cina. Tindakan ini mungkin berdampak pada masyarakat Amerika sendiri, di mana warga keturunan Asia mungkin dibayangi oleh kecurigaan yang tidak berdasar.

Read More: Tidak Ada Kejelasan Pemerinta, PKS Menghimbau Masyarakat Agar Tetap Menjaga Diri Sendiri

“Ini seperti di masa Soviet. Ini adalah rezim komunis dan tirani yang menimbulkan risiko nyata bagi Amerika Serikat,” kata seorang aktivis.

“Ini bukan (panggilan) untuk menyebarkan ketakutan, ini bukan rasis (aksi). Orang Cina adalah orang-orang yang fantastis,” kata Pompeo ketika ditanya tentang keprihatinan itu. Dunia Politik dan Ekonomi

Sebelumnya, Trump mengatakan akan mengeluarkan pernyataan tentang respons AS terhadap sikap China antara ketegangan atas masalah Hong Kong dan dampak pandemi virus korona pada Jumat (29/5), waktu setempat.

Konferensi pers akan berlangsung dua hari. Pompeo sebelumnya menyatakan kepada Kongres bahwa Hong Kong bukan lagi bagian dari otonomi Tiongkok.

Hubungan antara kedua negara dan ekonomi terbesar dunia terus memburuk setelah perselisihan tentang asal-usul epidemi Covid-19.

Tak terhitung banyaknya bagian Amerika Serikat yang kecewa dengan respons Trump terhadap penyebaran virus korona, menjadikannya negara yang paling terpapar pandemi serius. Ekonomi Indonesia

Trump dianggap perawatan lambat dan tidak teratur di Amerika Serikat.

Tetapi Trump menuduh Cina dan menyebut virus itu “virus Cina”. Dia juga mengancam akan memotong dana AS untuk WHO, menuduhnya bias terhadap Beijing dan membantu Cina menutupi wabah virus.

Tidak Ada Kejelasan Pemerinta, PKS Menghimbau Masyarakat Agar Tetap Menjaga Diri Sendiri

Politik Indonesia, Anggota Komisi IX DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kurniasih Mufidayati, meminta masyarakat untuk mencari upaya independen untuk melengkapi protokol kesehatan di tengah pandemi coronavirus (Covid- 19).

Menurut dia, upaya independen diperlukan karena upaya pemerintah untuk mengendalikan pandemi coronavirus kurang dan kurang jelas. Bahkan, lanjutnya, kebijakan pemerintah seringkali kontradiktif dan berubah dalam penanganan pandemi mahkota.

“Upaya untuk mengendalikan Covid-19 menjadi kurang jelas. Pemerintah belum menunjukkan langkah langsung, konsisten dan jelas dalam mengelola transmisi Covid-19 sebagai akibat dari dampak yang dihasilkan di berbagai sektor,” kata Mufida. dalam keterangannya, Sabtu (23/5).

Read More: Survei Membuktikan Penanganan Atas Corona oleh Provinsi Lebih Baik dari Pusat

“Tidak ada cara lain bagi masyarakat untuk mengandalkan upaya independen dengan cara tertib untuk mengimplementasikan protokol kesehatan,” katanya. politik dalam dan luar negeri

Pemerintah telah terlihat tidak jelas, menurut Mufida, baik menanggapi kegiatan kembali ke rumah atau kembali ke kota asalnya sebelum liburan Idul Fitri 1441 Hijriah.

Mufida mengatakan pemerintah telah melarang mudik, tetapi telah memungkinkan berbagai moda transportasi umum berfungsi. Berbagai jenis masalah muncul karena kebijakan yang saling bertentangan ini.

“Bahkan dengan kewajiban untuk mematuhi protokol kesehatan, fakta-fakta di lapangan menunjukkan bahwa protokol tersebut diabaikan. Lihat saja bandara yang ramai dan penyeberangan pelabuhan, belum lagi masalah sertifikat kesehatan palsu,” katanya.

Mufida juga menyesalkan pidato pemerintah yang memudahkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketika beberapa pemerintah daerah berjuang untuk menerapkan PSBB untuk memutus rantai penyebaran virus coronavirus. Dunia Politik dan Ekonomi

Di tengah kondisi ini, Mufida menyatakan bahwa gaya hidup sehat dengan rajin mencuci tangan, mengenakan topeng, dan disiplin menjaga jarak atau jarak fisik harus menjadi kebiasaan baru bagi semua orang.

“Saya juga mengundang semua orang, sementara kita masih di bulan Ramadhan, kita banyak berdoa meminta Tuhan untuk melindungi kita semua dan menyelesaikan semua kesulitan yang disebabkan oleh Covid-19,” katanya.

Kasus positif infeksi coronavirus di Indonesia pada Jumat (22/5) mencapai 20.796 kasus. Dari jumlah ini, 5.057 dinyatakan sembuh. Sementara itu, jumlah korban tewas adalah 1.326.

Dikutip pada halaman resmi Covid-19 Driving Acceleration Task Force pada Jumat (22/5) pukul 16:15 WIB, kasus mahkota positif meningkat 634 kasus dari hari sebelumnya. Ekonomi Indonesia

Survei Membuktikan Penanganan Atas Corona oleh Provinsi Lebih Baik dari Pusat

Politik Indonesia, Meskipun tidak terlalu baik, kinerja pemerintah provinsi dalam mengobati pandemi virus Corona dianggap sedikit lebih baik daripada pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten / kota.

Ini didasarkan pada hasil survei telepon dari Konsultan Roda Tiga (RTK), dari 7 hingga 17 Mei. RTK mengumpulkan sampel bertingkat acak dari 1.200 peserta, dengan margin kesalahan 2,89% dan tingkat kepercayaan 95%.

Read More: Jokowi Bisa Mencabut Promosi, Mutasi, dan Pemecatan PNS

Direktur eksekutif RTK Kahfi Siregar mengatakan ia meminta informasi tentang penilaian tiga tingkat pemerintahan, yaitu pusat, provinsi dan kabupaten / kota, dalam pengelolaan Covid-19. Hasilnya, tidak ada yang istimewa.

Menurut dia, dari tiga tingkat pemerintahan, kinerja pemerintah pusat dianggap paling rendah, dengan nilai rata-rata 6,78 pada skala dari 0 hingga 10, mengikuti pemerintah provinsi yang memiliki nilai rata-rata 7,05 serta pemerintah kabupaten / kota dengan nilai rata-rata rata-rata 6,99.

“Kinerja pemerintah pusat dianggap paling rendah dibandingkan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten / kota. Di antara ketiganya, pemerintah provinsi diyakini berkinerja relatif lebih baik,” kata Kahfi dalam keterangannya Selasa (19/05). “Dalam hal ini, pemerintah provinsi melakukan relatif lebih baik,” kata Kahfi.

Demikian pula, kepuasan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam mengelola Covid-19 cukup rendah, dengan rata-rata 7,09. politik dalam dan luar negeri

“Kepuasan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam berurusan dengan Covid-19 tampaknya sejalan dengan penilaian kinerja pemerintah, yang moderat,” katanya.

Sebelumnya, hasil survei oleh Pusat Kebijakan Sosial Ekonomi dan Hukum (CESPELS), dari 21 April hingga 3 Mei, mengatakan bahwa 45% responden menilai pemerintah lambat dalam mengatasi penyebaran virus Corona. Dunia Politik dan Ekonomi

Sebanyak 29,6 responden mengklasifikasikannya sebagai normal dan 25,4% mengatakan pemerintah dengan cepat melewati pandemi.

Survei median, 6-13 April, mengatakan bahwa 52,4% penduduk puas dan 40,1% masyarakat tidak puas dengan pengelolaan virus Corona oleh pemerintah pusat.

Polling SMRC, 9-12 April, mengatakan bahwa 52% percaya bahwa pemerintah pusat dengan cepat menangani epidemi virus Corona, sementara 41% percaya itu lambat.

Diketahui bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten / kota yang berbeda telah mengadopsi kebijakan atau proposal yang berbeda yang belum dibuat oleh pemerintah pusat sehubungan dengan pengelolaan Corona. Misalnya, larangan transportasi massal, regulasi data bantuan sosial (social assistance), pemblokiran. Ekonomi Indonesia

Sementara itu, pemerintah pusat telah dikritik karena ketidakkonsistenan dalam kebijakan dan pernyataan Corona.

Jokowi Bisa Mencabut Promosi, Mutasi, dan Pemecatan PNS

Politik Indonesia, Presiden Joko Widodo sekarang berwenang untuk melakukan promosi, transfer atau pemutusan jabatan Pejabat Publik (PNS) di kementerian / lembaga pemerintah jika Pejabat Pengembangan Layanan Publik (PPK) melanggar prinsip prestasi.

Aturan ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2020, sehubungan dengan amandemen Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2017, tentang pengelolaan pejabat.

Wakil ketua Komisaris Pajak Tasdik Kinanto dari Komisi Aparat Sipil Negara (KASN), PP semakin memperkuat otoritas Jokowi sebagai pejabat tertinggi dalam pengelolaan pejabat publik. politik dalam dan luar negeri

“Apa pun isinya, karena sudah disetujui dan ditandatangani oleh presiden, ya, kita harus konsisten dengan apa yang diatur. Apapun isinya, itu melalui proses diskusi,” kata Tasdik saat dihubungi, Jumat. (15/5).

Sesuai dengan ketentuan PP, lanjut Tasdik, Jokowi dapat mencabut wewenang kementerian / lembaga dalam pengangkatan, pemindahan atau pemberhentian pejabat, jika mereka tidak setuju dengan sistem merit.

Sistem prestasi adalah pengelolaan pejabat publik berdasarkan kualifikasi, keterampilan dan kinerja, tanpa membedakan faktor politik, ras, agama, asal, jenis kelamin, dan kondisi disabilitas. Dunia Politik dan Ekonomi

“Presiden bisa menarik diri jika wewenangnya ternyata disalahgunakan. Dalam kutipan (penarikan) sebagai sanksi, dia menerima wewenang, tetapi bagaimana itu tidak benar,” katanya.

Read More: Peringatan Puan Terhadap Pemerintahan Jokowi soal Pelonggaran PSBB

Menurut pasal 3 PP, presiden, sebagai otoritas tertinggi, memiliki wewenang untuk menentukan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pejabat.

Presiden juga dapat mendelegasikan wewenang untuk menentukan penunjukan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat publik kepada menteri, pemimpin lembaga, sekretaris jenderal, gubernur dan bupati, walikota. Ketentuan ini juga berlaku untuk Jaksa Agung, Kepala Polisi Nasional, Kepala Badan Intelijen Negara dan pejabat lainnya.
?
Sementara dalam pasal 3, paragraf 7, yang menjadi aturan tambahan dalam peraturan, presiden dapat menarik delegasi wewenang. Ini dilakukan jika ada dua kondisi, yaitu, pelanggaran prinsip sistem jasa oleh PPK atau untuk meningkatkan efektivitas administrasi pemerintah. Ekonomi Indonesia

Ketentuan ini ditandatangani pada 28 Februari dan akan berlaku segera setelah berlakunya.

Peringatan Puan Terhadap Pemerintahan Jokowi soal Pelonggaran PSBB

Politik Indonesia, Ketua DPR Republik Indonesia Puan Maharani menyinggung sejumlah tes untuk virus korona (Covid-19) yang tidak pasif seperti rencana Presiden Joko Widodo. Pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan terhadap rencana relaksasi atau pelonggaran pembatasan sosial skala besar (PSBB).

Puan mengingatkan pemerintah bahwa jumlah kasus positif dalam mahkota masih bergerak. Dia meminta pemerintah untuk berhati-hati ketika memutuskan untuk bersantai di PSBB.

“Data lain menunjukkan bahwa kapasitas harian tes PCR belum mencapai target yang ditetapkan oleh presiden, yang masih 5.000 sampel per hari atau setengah dari target 10.000 sampel per hari,” kata Puan dalam sebuah pernyataan tertulis. Senin (11/5).

Read More: Mumtaz Sebut Hanafi Rais Tak Dewasa Berpolitik , dan Berbicara Soal Mundur

Dalam catatan yang diungkapkan oleh kepala Satuan Tugas Covid-19, Doni Monardo, jumlah tes per hari di Indonesia tidak pernah mencapai 10.000. Angka tertinggi adalah 9.630 tes pada hari Jumat (8/5). politik dalam dan luar negeri

Selain itu, Puan meminta pemerintah untuk melakukan studi komprehensif jika ingin memutuskan relaksasi PSBB. Dia mengatakan bahwa kebijakan harus dibuat berdasarkan data.

“Dilakukan atau didasarkan pada data lengkap, yang dianalisis dengan cermat. Karena kami tidak ingin peningkatan tingkat infeksi baru,” kata Puan.

Politisi PDIP mengatakan pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang memperhatikan kesehatan dan ekonomi masyarakat. Dia menekankan bahwa pemerintah seharusnya tidak lagi membingungkan masyarakat ketika membuat keputusan. Dunia Politik dan Ekonomi

“Kebijakan yang diputuskan nanti harus disosialisasikan dengan masyarakat secara keseluruhan, bersamaan dengan implementasi yang terkoordinasi sehingga kebingungan tidak muncul di masyarakat,” kata Puan.

Sebelumnya, pidato relaksasi PSBB diberikan oleh Menteri Koordinator Kebijakan dan Keamanan, Mahfud MD. Mahfud mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk bersantai untuk menjaga ekonomi rakyat.

Pidato diikuti oleh relaksasi transportasi yang didirikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi minggu lalu. Kemudian ada juga pidato relaksasi di rumah ibadah yang direncanakan oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Ekonomi Indonesia

“Sebagai contoh, relaksasi di fasilitas transportasi, relaksasi di pusat perbelanjaan, kami akan mencoba nanti untuk menawarkan relaksasi di rumah-rumah ibadah, tetapi kami tidak mengusulkannya, tetapi kami sudah memiliki ide,” kata Fachrul pada Rapat Kerja VIII Komite Dewan Perwakilan Rakyat dengan Kementerian Agama, Senin (11/5)

Mumtaz Sebut Hanafi Rais Tak Dewasa Berpolitik , dan Berbicara Soal Mundur

Politik Indonesia, Presiden DPP PAN Mumtaz Rais mengkritik keputusan kakaknya Hanafi, yang mengatakan dia mengundurkan diri dari kepemimpinan partai politik dan DPR. Dia mengatakan keputusan itu menunjukkan ketidakdewasaan Hanafi dalam politik.

“Lembaga-lembaga PAN menghormati keputusannya untuk mengundurkan diri, karena itu jelas dipikirkan dengan baik. Namun, sebagai sebuah partai, ia menyesali keputusan itu karena kedewasaannya dalam politik tidak ditunjukkan oleh saudaranya Hanafi Rais,” kata Mumtaz.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa semua pihak harus dapat menjadi bijak dan bijak dalam menanggapi persaingan politik, khususnya terkait dengan hasil Kongres PAN V 2020 di Kendari, di Sulawesi Tenggara. politik dalam dan luar negeri

Di kongres, Zulkifli Hasan (Zulhas) terpilih kembali sebagai presiden PAN. Patut dicatat bahwa dalam pemilihan, Zulhas tidak menerima dukungan dari pendiri PAN Amien Rais, ayah dari Mumtaz dan Hanafi. Selama kongres, Amien dikenal mendukung Mulfachri Harahap.

Mumtaz mengingatkan Kongres PAN V bahwa ia diwarnai dengan kerusuhan, pada kenyataannya, Zulhas secara hukum dimenangkan oleh seorang tokoh yang menghancurkan

“Perbedaan 106 suara adalah kemenangan mutlak,” kata Mumtaz.

Putra ketiga Amien Rais mengklaim bahwa kerusuhan di Kendari telah berakhir pada akhir kongres.

“Semua tokoh PAN dapat bersatu dan mencoba memberikan kontribusi terbaik kepada negara. Ada saudara Hatta Rajasa, Soetrisno Bachir, Drajad Wibowo, Asman Abnur, dll., Yang mengesampingkan perbedaan untuk maju bersama dalam pesta yang kita cintai” Kata Mumtaz. Dunia Politik dan Ekonomi

Lebih jauh, Mumtaz mengatakan bahwa sikap yang terlalu mengejutkan saudara-saudaranya tidak akan mempengaruhi posisi politiknya.

“Saya juga ingin menekankan bahwa sikap” politik “yang diungkapkan oleh Hanafi Rais dan adik-adiknya, Hanum Rais dan Tasniem Rais, tidak akan memengaruhi Mumtaz Rais sama sekali,” tegasnya.

Dia mengklaim telah mengambil rute yang berbeda dari insiden Pandeano, yaitu, peristiwa pengusiran dan penganiayaannya pada Februari 2020 karena perbedaan dalam pemilihan politik selama Kongres PAN.

Read More: Walikota Bogor tidak ingin bergantung pada pemerintah pusat untuk jaring pengaman sosial

“Saya benar-benar masih sangat muda dalam politik, tetapi saya memahami labelnya. Saya tidak mematuhi mentalitas mutilasi, merengek dan melodramatik dalam perjuangan untuk kebaikan,” kata Mumtaz, yang juga percaya bahwa di masa depan akan ada lebih banyak kader PAN daripada yang ada. Lebih keras dan potensial.

Selain itu, katanya, pengunduran diri Hanafi Rais bisa menjadi cara tim untuk menghadapi persaingan dalam pemilu.

“Menjadi pemimpin regional adalah cita-cita yang valid dan sah, DPP PAN siap untuk sepenuhnya mendukung apakah itu adalah pilihan politik terbaik,” kata Mumtaz. Ekonomi Indonesia

Kemungkinan pengunduran diri Hanafi, katanya, juga bisa disebabkan oleh keinginan untuk lebih fokus secara akademis dan lebih dekat dengan keluarga.

“Mengambil dan menyelesaikan program PhD di luar negeri adalah suatu keharusan,” kata pria yang telah melayang selama empat tahun di Hanafi.

Sebelumnya Selasa (5/5), melalui surat, Hanafi mengatakan bahwa ia telah mengundurkan diri dari DPP PAN dan juga dari DPR.

Banyak yang mengaitkan pengunduran diri Hanafi dengan situasi dengan PAN pasca kongres di Kendari dan rencana Amien Rais untuk membentuk partai baru.

Walikota Bogor tidak ingin bergantung pada pemerintah pusat untuk jaring pengaman sosial

Politik Indonesia, Walikota Bogor Bima Arya mengatakan ia tidak ingin bergantung pada pemerintah pusat untuk jaring pengaman sosial (JPS) atau bantuan sosial (bantuan sosial) yang diberikan kepada penduduk selama pandemi coronavirus (Covid-19).

Alasannya, menurut Bima, JPS atau kesejahteraan pemerintah, seringkali tidak pasti. Dari saat tidak aktif, kuantitas, hingga skema hadiah.

“Kami tidak akan berharap banyak dari pemerintah pusat. Kami tidak bisa. Ketidakpastian tentang segalanya. Kapan akan menyusut? Berapa banyak?”, Kata Bima dalam diskusi online dengan aplikasi Zoom, Jumat (1/5). politik dalam dan luar negeri

Bima menjelaskan bahwa hingga saat ini koordinasi dengan pemerintah pusat terkait bantuan sosial kerap menimbulkan ketidakpastian. Karena itu, ia ingin mendistribusikan bantuan sosial secara mandiri melalui anggaran lokal dan bantuan lainnya. Dunia Politik dan Ekonomi

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan partainya memotong anggaran Kota Bogor untuk berurusan dengan Covid-19. Alhasil, pemerintah kota Bogor kini telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 144 miliar untuk mengelola Covid-19 di kota Bogor.

Read More: DPRD DKI Realokasi Rp256,5 M Untuk Membantu Penanganan Corona

“Kami berhasil, jadi kami menganggarkan R $ 144 miliar, dianggarkan untuk Covid-19,” katanya.

Dibatasi
Manajemen akan dibagi menjadi tiga aspek: kesehatan, bantuan sosial dan pemulihan ekonomi di kota Bogor.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa partainya juga saat ini fokus pada pemulihan ekonomi di kota Bogor. Sekarang mereka menghadapi tiga masalah, yaitu, penurunan daya beli, kelangkaan bahan baku dan injeksi sumber daya untuk pemain bisnis. Ekonomi Indonesia

“Untuk pemberdayaan ekonomi, itu adalah kelompok ekonomi di jajaran departemen yang sekarang terkonsentrasi di sana,” katanya.