Mumtaz Sebut Hanafi Rais Tak Dewasa Berpolitik , dan Berbicara Soal Mundur

Politik Indonesia, Presiden DPP PAN Mumtaz Rais mengkritik keputusan kakaknya Hanafi, yang mengatakan dia mengundurkan diri dari kepemimpinan partai politik dan DPR. Dia mengatakan keputusan itu menunjukkan ketidakdewasaan Hanafi dalam politik.
“Lembaga-lembaga PAN menghormati keputusannya untuk mengundurkan diri, karena itu jelas dipikirkan dengan baik. Namun, sebagai sebuah partai, ia menyesali keputusan itu karena kedewasaannya dalam politik tidak ditunjukkan oleh saudaranya Hanafi Rais,” kata Mumtaz.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa semua pihak harus dapat menjadi bijak dan bijak dalam menanggapi persaingan politik, khususnya terkait dengan hasil Kongres PAN V 2020 di Kendari, di Sulawesi Tenggara. politik dalam dan luar negeri
Di kongres, Zulkifli Hasan (Zulhas) terpilih kembali sebagai presiden PAN. Patut dicatat bahwa dalam pemilihan, Zulhas tidak menerima dukungan dari pendiri PAN Amien Rais, ayah dari Mumtaz dan Hanafi. Selama kongres, Amien dikenal mendukung Mulfachri Harahap.
Mumtaz mengingatkan Kongres PAN V bahwa ia diwarnai dengan kerusuhan, pada kenyataannya, Zulhas secara hukum dimenangkan oleh seorang tokoh yang menghancurkan
“Perbedaan 106 suara adalah kemenangan mutlak,” kata Mumtaz.
Putra ketiga Amien Rais mengklaim bahwa kerusuhan di Kendari telah berakhir pada akhir kongres.
“Semua tokoh PAN dapat bersatu dan mencoba memberikan kontribusi terbaik kepada negara. Ada saudara Hatta Rajasa, Soetrisno Bachir, Drajad Wibowo, Asman Abnur, dll., Yang mengesampingkan perbedaan untuk maju bersama dalam pesta yang kita cintai” Kata Mumtaz. Dunia Politik dan Ekonomi
Lebih jauh, Mumtaz mengatakan bahwa sikap yang terlalu mengejutkan saudara-saudaranya tidak akan mempengaruhi posisi politiknya.
“Saya juga ingin menekankan bahwa sikap” politik “yang diungkapkan oleh Hanafi Rais dan adik-adiknya, Hanum Rais dan Tasniem Rais, tidak akan memengaruhi Mumtaz Rais sama sekali,” tegasnya.
Dia mengklaim telah mengambil rute yang berbeda dari insiden Pandeano, yaitu, peristiwa pengusiran dan penganiayaannya pada Februari 2020 karena perbedaan dalam pemilihan politik selama Kongres PAN.
Read More: Walikota Bogor tidak ingin bergantung pada pemerintah pusat untuk jaring pengaman sosial
“Saya benar-benar masih sangat muda dalam politik, tetapi saya memahami labelnya. Saya tidak mematuhi mentalitas mutilasi, merengek dan melodramatik dalam perjuangan untuk kebaikan,” kata Mumtaz, yang juga percaya bahwa di masa depan akan ada lebih banyak kader PAN daripada yang ada. Lebih keras dan potensial.
Selain itu, katanya, pengunduran diri Hanafi Rais bisa menjadi cara tim untuk menghadapi persaingan dalam pemilu.
“Menjadi pemimpin regional adalah cita-cita yang valid dan sah, DPP PAN siap untuk sepenuhnya mendukung apakah itu adalah pilihan politik terbaik,” kata Mumtaz. Ekonomi Indonesia
Kemungkinan pengunduran diri Hanafi, katanya, juga bisa disebabkan oleh keinginan untuk lebih fokus secara akademis dan lebih dekat dengan keluarga.
“Mengambil dan menyelesaikan program PhD di luar negeri adalah suatu keharusan,” kata pria yang telah melayang selama empat tahun di Hanafi.
Sebelumnya Selasa (5/5), melalui surat, Hanafi mengatakan bahwa ia telah mengundurkan diri dari DPP PAN dan juga dari DPR.
Banyak yang mengaitkan pengunduran diri Hanafi dengan situasi dengan PAN pasca kongres di Kendari dan rencana Amien Rais untuk membentuk partai baru.