Ternyata Vaksin Covid berbayar, “Tidak semua anggaran negara membuat vaksin”

Kepala Spesialis Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ade Irfan Pulungan mengatakan, anggaran negara tidak bisa sepenuhnya dialokasikan untuk program vaksinasi Covid-19. Untuk itu, pemerintah belum membuat vaksin Covid-19 gratis untuk semua orang.
“Ya, tentu APBN tidak sepenuhnya dialokasikan untuk vaksin. Kedua, memang kepatuhan vaksin ini sangat tinggi, itu yang harus kita pahami, ”jelas Irfan kepada, Selasa (15/12) ini. Politik Indonesia
Read More: Karena ditolak Melahirkan di 5 RS , Hartina Ibu Hamil Meninggal Saat Demokrasi Pilkada
Pada vaksin berbayar atau independen untuk orang kaya. Sementara itu, masyarakat yang tidak mampu akan mendapatkan vaksin gratis.
Ia mengatakan, adanya vaksin berbayar bukan berarti anggaran negara dibatasi. Namun, anggaran pemerintah saat ini nantinya akan dialokasikan untuk program lain. Dunia Politik dan Ekonomi
“Karena tidak mungkin semua keuangan negara dialokasikan untuk ini. Kita tidak perlu membahasnya, kita (pemerintah) masih melakukan pembangunan, ”ujarnya.
Ia menilai tidak pantas bila masyarakat bisa mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis. Irfan mengatakan prinsipnya sama dengan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
“Kalau bisa bayar, ya harus bayar, harus disubsidi. Sayang, kalau misalnya bisa beli vaksin, harus minta subsidi, ”ujarnya.
“Sama halnya dengan subsidi BBM, kalau bisa beli bensin unsubsidi, kenapa tidak minta subsidi lagi? Sayang sekali. Jadi tidak perlu dibicarakan, ”lanjut Irfan. Ekonomi Indonesia
Pemerintah, kata dia, menjamin harga yang dibayarkan untuk vaksin Covid-19 tetap bisa diakses masyarakat. Kategori orang mampu dan tidak mampu akan dirumuskan oleh pemerintah.
“Kita tinggalkan pemerintah dengan kriteria harus bayar, bayar atau tidak. Misalnya tenaga kesehatan, karena tugasnya kita punya kewajiban untuk melindungi mereka. Di luar tugas menyelamatkan masyarakat, mereka mendapat vaksin (gratis), ”kata Irfan. Politik dalam dan luar negeri