Dunia Politik dan Ekonomi

Meski BPOM belum mendapatkan persetujuan, kandidat vaksin COVID-19 berbasis sel dendritik, vaksin Nusantara, telah menyelesaikan uji klinis fase II. Sebanyak 136 dari 220 orang mengikuti uji klinis dan dikatakan aman setelah divaksinasi oleh Nusantara. Politik Indonesia

“Bahkan, saat ini payung hukum bagi kita adalah kesepakatan tiga pejabat, yakni Nota Kesepahaman KSAD, Menkes dan BPOM. Namun, uji klinis Tahap II ini sudah dimulai dan dilaksanakan. Sebelum Nota Kesepahaman diterbitkan, maka kami ingin menyampaikan hasilnya,” kata peneliti utama vaksin Nusantara uji klinis fase II, Kolonel Jonny, dalam RDP di Panitia VII. dari DPR.

Read More: Get to know Fincantieri, a Warship Manufacturer in Collaboration with the Ministry of Defense

“Dari 220 subjek yang menyelesaikan studi, ada 139. Dari follow up [136 relawan] yang dilakukan selama penelitian vaksin kekebalan Indonesia sejauh ini, kabar baik, tidak ada efek samping yang serius atau serius.” ditambahkan.

Selain itu, Jonny menjelaskan mengapa hanya 136 orang dari 220 relawan yang menyelesaikan uji klinis vaksin Nusantara. Awalnya, 149 adalah mereka yang masuk kriteria inklusi, sedangkan 78 tidak termasuk dan karena itu dikeluarkan. Dunia Politik dan Ekonomi

Kemudian terdapat 9 kriteria inklusi yang gagal deteksi pada saat pengujian dan 1 orang tidak datang, sehingga terdapat 139 yang melanjutkan penelitian. Namun pada minggu pertama tindak lanjut dua subjek tidak dapat berpartisipasi, sedangkan pada minggu ketiga satu subjek tidak hadir.

Kriteria persetujuan vaksin sukarela Nusantara sebagaimana dijelaskan Jonny adalah:

• Mereka yang berusia di atas 18 tahun memahami dan menerima prosedur investigasi tertulis, dapat dan akan mematuhi prosedur investigasi.
• Mampu melakukan aktivitas normal sehari-hari tanpa batasan
• Akses vena memungkinkan pengumpulan darah, serta menyetujui pengumpulan darah vena dan penyimpanan sampel penelitian.
• Umumnya sehat. Ini termasuk orang di atas 65 tahun, obesitas ringan sampai sedang, hipertensi terkontrol, kadar kolesterol tinggi terkontrol, kemudian penyakit paru-paru kronis ringan yang tidak memerlukan oksigen, dan kanker yang sebelumnya didiagnosis dengan setidaknya 1 tahun remisi. Ekonomi Indonesia
• Orang dengan kapasitas reproduksi. Bagi wanita yang tidak boleh hamil dan bersedia menggunakan kontrasepsi minimal 2 bulan setelah vaksinasi. Untuk pria yang tidak hamil 2 bulan setelah vaksinasi dan tidak mendonorkan sperma.

Jonny melanjutkan, ada sejumlah efek samping yang diamati oleh para relawan yang mengikuti uji klinis tersebut. Terutama terkait dengan keluhan lokal atau regional di dekat tempat suntikan.

Sedangkan efek samping sistemik yang terkontrol antara lain demam, nyeri sendi, nyeri otot dan lain-lain. Namun, Jonny memastikan efek samping yang dialami para relawan itu ringan dan kurang dari 20 persen.

“Kalau kita lihat di sini ada kejadian yang tidak diinginkan, semuanya derajatnya ringan. Artinya, 21 subjek atau 15,44 persen mengeluhkan 24 reaksi lokal berupa memar, kemerahan, dan gatal-gatal. Sebagian besar nyeri punggung titik Injeksi. Semua kejadian yang dilaporkan ini tergolong ringan,” jelasnya. Politik dalam dan luar negeri

“Pada follow up minggu 1-4, tidak ada efek samping sistemik. Tidak ada efek samping yang serius sampai rawat inap sampai follow up minggu ke 4 setelah vaksinasi. Oleh karena itu, tidak ditemukan kelainan. Dari hasil uji keamanan laboratorium di berupa darah lengkap, kimia darah, elektrolit, fungsi hati dan fungsi ginjal pada minggu 1-4 setelah vaksinasi,” imbuhnya.