Employees Use Outdated Hamburgers and Tortillas, McDonald’s Korea Apologizes

Rantai makanan cepat saji global McDonald’s di Korea Selatan mengakui bahwa salah satu restorannya di Seoul menggunakan telur dadar dan roti hamburger yang kadaluwarsa tahun lalu.
McDonald’s Korea Selatan meminta maaf atas insiden tersebut, tetapi mengatakan kantor pusat tidak mengetahui kasus tersebut dan mengaitkannya dengan seorang pekerja paruh waktu. Politik Indonesia
“Karyawan kami mengaku mengambil keputusan untuk menggunakan bahan makanan kadaluarsa. Kami mengambil tindakan disipliner terhadap pekerja paruh waktu dan manajer restoran, yang pergi pada Juli,” kata seorang pejabat, mengutip Korea Times, Rabu, 4 Agustus.
Laporan lokal melaporkan Selasa bahwa seorang pelapor mengatakan kepada Komisi Hak Sipil dan Anti-Korupsi bahwa rekan-rekannya telah makan hamburger dan tortilla kadaluwarsa di makanan yang disajikan kepada pelanggan.
Dalam sebuah video yang disajikan sebagai bukti, staf McDonald’s menempelkan stiker tanggal kedaluwarsa baru di atas yang lama. Seorang pelapor telah memposting beberapa video dan mengatakan bahwa praktik ini telah berlangsung selama hampir satu tahun sejak 2020. Dunia Politik dan Ekonomi
Read More: China Promises to Provide 2 Billion Doses of Covid Vaccine to the World
Seorang mantan pegawai toko mengatakan manajer toko memerintahkan dia dan rekan-rekannya untuk menambahkan stiker baru. Dan mereka tidak punya pilihan selain mengikuti perintah. Mereka dipaksa untuk mengubah tanggal kedaluwarsa setiap pagi dan malam sebelum restoran buka dan tutup.
“Sejauh yang saya ketahui, kami bukan satu-satunya restoran yang melakukan ini. Setiap restoran menanggung kerugiannya sendiri dari limbah makanan dan manajer bertanggung jawab untuk itu. Saya kira mereka membuat keputusan untuk memberi label ulang, karena mereka merasa mereka harus melakukannya Potong kerugian Anda, ”kata seorang reporter yang dikutip dalam dokumen laporannya.
McDonald’s Korea Selatan mengatakan akan mengambil langkah-langkah yang lebih komprehensif untuk melindungi kualitas makanan yang disajikan.
“Kami telah melakukan penyelidikan internal dan telah terjadi pelabelan ulang bahan makanan di salah satu restoran. Kami mengambil tindakan tegas terkait masalah ini, sesuai dengan peraturan internal,” kata McDonald’s Korea dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 4 Agustus. Ekonomi Indonesia
Ini bukan pertama kalinya McDonald’s Korea Selatan dilaporkan karena masalah keamanan pangan. Pada tahun 2019, sembilan kelompok sipil mengajukan pengaduan melalui penuntutan karena McDonald’s Korea menyajikan roti setengah matang, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi pelanggan. Jaksa menolak permintaan karena kurangnya bukti.
Untuk meredakan kecemasan publik, rantai makanan cepat saji itu mengadakan acara dapur terbuka di salah satu restorannya, yang menunjukkan kepada pelanggan proses persiapan makanan.
Pada saat itu, McDonald’s Korea sedang mempromosikan sistem keamanan pangan barunya, yang melibatkan penempatan label tanggal kedaluwarsa pada bahan kemasan untuk memastikan bahwa staf tidak menggunakan roti, sayuran, atau daging kadaluwarsa. Politik dalam dan luar negeri
Belum diketahui berapa banyak pelanggan yang mengonsumsi makanan kadaluarsa dalam setahun terakhir. Sementara itu, lembaga pemerintah telah meluncurkan penyelidikan.
Khususnya, perusahaan mengatakan akan membuat langkah-langkah baru untuk memungkinkan pelanggan mengontrol tanggal kedaluwarsa roti atau tortilla mereka.