Dunia Politik dan Ekonomi

Politik dan Ekonomi

Dampak Globalisasi Pada Bidang Politik Dalam Negeri

Globalisasi merupakan proses kemajuan kehidupan yang dapat memberikan kemajuan pada berbagai bidang serta menghubungkan seluruh bangsa dan negara. Arus globalisasi menjangkiti segala bidang kehidupan yang memberikan berbagai macam dampak, baik itu positif maupun negatif. Hal tersebut dapat terlihat pada sosial budaya, globalisasi memberi dampak yang baik berupa kemudahan dalam pertukaran budaya.

Tidak hanya pada sosial budaya atau bidang-bidang lainnya, Dunia politik dan ekonomi juga tidak terlepas dari pengaruh arus globalisasi. Dampaknya pun ada yang positif untuk suatu negara dalam menjalankan politik nasional, serta ada juga dampaknya negatifnya yang dapat mengancam keberlangsungan negara. Lantas apa-apa sajakah yang ditimbulkan globalisasi pada bidang politik dalam negeri? apakah itu berlebihan positif atau negatif? simak langsung artikel dibawah ini.

  • Dampak positif globalisasi di bidang politik
    • Membentuk sistem politik dalam negeri

Dampak globalisasi dalam bidang politik kerap dikaitkan dengan kebebasan dalam berpolitik. Sehingga hal tersebut memberikan dampak positif agar dapat membentuk sistem politik di sebuah negara. Sebuah negara bebas memilih sistem politik yang akan diterapkan serta dijalankan, contohnya Indonesia yang mempunyai sistem politik dalam negeri demokrasi dan politik luar negeri bebas-aktif.

Baca Selengkapnya : Multilatelarilisme Merosot, Indonesia Hadapi Tantangan Politik Luar Negeri

- Menjalin hubungan diplomatik antar negara

Hubungan diplomatik dengan negara lain dapat dikatakan sebagai kerjasama antar negara yang menyangkut bidang ekonomi, politik, budaya, serta bidang-bidang lain yang menguntungkan bagi sebuah negara. Hubungan diplomatik juga semakin meningkat akibat adanya arus globalisasi pada sektor politik, sebab globalisasi memudahkan kerjasama internasional antar negara.

  • Dampak negatif globalisasi pada sektor politik dalam negeri
    • Masuknya ideologi asing ke sebuah negara

Memang dampak positif globalisasi pada politik dalam negeri dapat membentuk demokrasi yang memberi kebebasan. Akan tetapi kebebasan tersebut dapat disalahgunakan sehingga dapat memicu masuknya ideologi asing ke sebuah negara yang dasarnya tidak sesuai dengan negara tersebut. Hal tersebut dapat menjadi masalah besar, sebab dapat menimbulkan konflik yang menibulkan kericuhan serta menghancurkan sebuah negara.

Politik Dalam dan Luar Negeri

Multilatelarilisme Merosot, Indonesia Hadapi Tantangan Politik Luar Negeri

Dalam beberapa waktu belakangan, perkembangan politik ditandai dengan merosotnya multilateralisme. Ini disebabkan lantaran maraknya unilateralisme dalam proteksionisme perdangangan sehingga memunculkan tantangan tersendiri bagi negara Indonesia. Tantangan tersebut pun secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua aspek utama, yakni

  • Tantangan filosofis

Tantangan yang terkait filosofis ini, menunjukkan bahwasanya prinsip Dunia politik dan Ekonomi Indonesia yang bebas dan aktif. Sehingga mendorong kepemimpinan Indonesia sebagai masyarakat internasional perlu ikut campur dalam kedamaian dunia dan tidak ikut dalam suatu kelompok kekuatan di dunia ini.

  • Tantangan praksis

Tantangan praksis dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia, terkait dalam mengoptimalkan diplomasi Indonesia untuk bekerja sama dengan negara-negara lainnya, baik itu ekonomi maupun politik.

Pada masa periode pertama Presiden Jokowi Widodo menjabat, muncul satu kritikan pada politik luar negeri Indonesia yakni merosotnya peran Republik Indonesia sebagai pemimpin tradisional ASEAN. Tergesarnya Indonesia dari kursi kepemimpinan di ASEAN telah lama ditengarai sejak Indonesia mengalami krisis finansial di tahun 1997. Sayangnya, sampai saat ini tak dapat bangkit, bahkan setelah era reformasi dan beberapa kali berganti pemimpin.

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB, harus dioptimalkan untuk mendongkrak tantangan politik luar negeri Indonesia sebagai kepemimpinan dalam masyarakat internasional. Posisi Indonesia pada duan dewan penting PBB harus dijadikan modal utama agar Republik Indonesia dapat melaksanakan lebih banyak penyelesaian konflik yang melibatkan negara berkembang lainnya.

Baca Selengkapnya : Masih Relevankah Politik Luar Negeri Bebas-Aktif Indonesia

Di samping itu, dunia tengah menyaksikan persaingan Amerika Serikat dan Tiongkok dalam perang dagang. Sehingga pada awalnya Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan keadaan tersebut untuk mencapai kepentingan ekonomi nasional. Akan tetapi, harapan tersebut tak gampang untuk mewujudkannya. Alasannya pun tidak hanya karena kalah bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya, namun juga dikarenakan Indonesia sendiri tengah menghadapi tantangan seperti praktik proteksionisme yang juga diterapkan negara-negara lain.

Agar kedua tantangan politik luar negeri Indonesia terjawab, pemerintahan kembali merumuskan bahwasanya Indonesia akan tetap eksis dan mempunyai peran di ASEAN maupun global. Kebijakan tersebut dalam konstelasi politik global yang dinamis dan dilandaskan prinsip bebas dan aktif.

Politik Dalam dan Luar Negeri

Masih Relevankah Politik Luar Negeri Bebas-Aktif Indonesia

Dunia Politik dan Ekonomi bebas aktif Indonesia akan terus mendapat tantangan, akan tetapi Indonesia akan terus memegangnya dan menjalankannya. Ini dilakukan agar menjaga kepentingan nasional sekaligus menciptakan ketertiban dunia. Umumnya, suatu negara tak mungkin dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari kerja sama negara lainnya, termasuk Indonesia. Selaku masyarakat internasional, Indonesia membutuhkan kerja sama dengan negara lainnya untuk memenuhi kebutuhan negaranya sekaligus agar tercapainya kepentingan nasional negara.

Konsepsi politik luar negeri bebas aktif bersifat universal lantaran masih saja menjadi sebuah perdepatan apakah masih relevan atau tidak lagi. Ini dikarenakan adanya perbedaan pandangan tentang relevansi bebas aktif politik luar negeri indonesia yang dipandang sudah berubah. Pun kondisi sistem internasional dulu sudah berbeda dengan sekarang, sehingga terciptanya keyakinan bahwasanya konsepsi tersebut bersifat universal.

Baca Selengkapnya : Dampak Sistem Demokrasi Pada Politik Luar Negeri Indonesia

Wakil Presiden pertama Indonesia yakni bapak Moh, Hatta merupakan pencetus landasan politik luar negeri bebas aktif. Lantaran pada saat tiga tahun setelah Indonesia merdeka, peperangan terjadi di antara dua blok yakni blok barat dan blok timur. Sehingga Indonesia sebagai negara yang merdeka menerapkan politik luar negeri bebas-aktif. Oleh karena bebas artinya tidak memihak diantara dua kekuatan dunia atau lainnya dan aktif artinya Indonesia akan selalu ikut dalam menciptakan perdamaian dunia.

Salah satu bukti bahwa Indonesia menerapkan politik luar negeri bebas aktif yaitu pada saat menciptakan kebijakan luar negeri yang sangat penting dam monumental pada Konferensi Asia Afrika(KAA) di bandung pada tahun 1955. Pada saat ini Indonesia tetap relevan menjalankan politik luar negeri, karena pada saat pelantikan periode pertama Presiden Jokowi Widodo ia menyampaikan bahwa akan menjadikan negara indonesia sebagai negara kepulauan dan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara yang akan terus menjalankan politik luar negeri bebas-aktif. Presiden Jokowi Widodo juga menambahkan ‘menjalankan politik luar negeri bebas aktif’ akan mengabdikan kepentingan nasional dan ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Politik Dalam dan Luar Negeri

Dampak Sistem Demokrasi Pada Politik Luar Negeri Indonesia

Seperti yang kita semua ketahui, bahwa Indonesia adalah negara yang menerapkan sistem pemerintahan demokratis. Demokrasi sendiri merupakan sebuah bentuk pemerintahan yang dimana semua warganya mempunyai hak setara dalam pengampilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka sebagai warga negara tersebut. Demokrasi juga mengizinkan warga negaranya untuk berpartisipasi, baik secara langsung ataupun melalui perwakilan dalam pengembangan dan pembuatan hukum.

Demokrasi juga terdapat dalam kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Oleh karena itu di Indonesia, rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi menurut teori ini. Sistem ini juga turut mempengaruhi politik luar negeri yang ada di Indonesia. Sistem politik luar negeri sendiri adalah arah kebijakan suatu negara agar dapat berhubungan dengan negara lain dengan tujuan kepentingan nasional tersebut pada lingkup dunia internasional.

Biasanya politik luar negeri suatu negara berbeda satu sama lain, sebab itu adalah bagian dari strategi Dunia politik dan ekonomi suatu negara. Indonesia sendiri menerapkan politik luar negeri bebas aktif, lantas apa itu sistem politik negeri bebas aktif??. Sistem politik bebas aktif yakni indonesia memihak salah satu blok kekuatan dan selalu aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

Baca Selengkapnya : Berada di Zona Merah, Kondisi Politik Dalam Negeri Indonesia Mengkhawatirkan

Karena Indonesia yang menganut sistem politik negeri bebas-aktif, maka negara Indonesia bebas menentukan keinginannya menjadi negara yang berdaulat. Oleh sebab itu, Indonesia tak dapat dipengaruhi oleh negara lain, karena politik luar negeri suatu negara akan berpengaruh pada kualitas hubungan negara dengan negara lain.

Indonesia juga mengapa menerapkan sistem politik luar negeri bebas aktif karena dipengaruhi oleh dua landasan politik yakni landasan ideal dan konstitusional. Kedua landasan tersebut dapat dari landasan ideal yang ada di Indonesia yaitu Pancasila, sebab Pancasila merupakan dasar dari semua kegiatan di Indonesia.

Pada negara kita ini, pemerintahan mengadakan hubungan dengan negara lain dengan diplomasi.
Para pejabat pemerintahan yang menjalankan tugas diplomasi disebut diplomat. Tugas diplomat yakni menghubungkan kepentingan nasional bangsa Indonesia dengan negara-negara lain.

Politik Dalam dan Luar Negeri

Berada di Zona Merah, Kondisi Politik Dalam Negeri Indonesia Mengkhawatirkan

Indeks Harga Saham Gabungan, sebut kondisi dunia politik dan ekonomi Indonesia mengkhawatirkan. Direktur perdangangan, Laksono Widodo mengatakan bahwasanya saat ini indonesia di kancah internasional memang selalu terkait kondisi politik. Hal tersebut tentu saja memengaruhi sentimen pasar terhadap situasi di dalam negeri. Mereka telah memperhatikan indeks harga saham gabungan dan melihat bahwa IHSG indonesia semakin melemah selama 3 hari berturut-turut.

Widodo juga menyebutkan bahwa kebetulan berita yang keluar di Indonesia didominasi oleh berita politik, hal itu pun menjadi faktor pengaruh ke pasar. Di pra-pembukaan perdagangan IHSG turun ke level bawah dibandingkan negara tetanngga indonesia dan lanjut terjun bebas hingga beberapa poin. Tidak kurang, indeks saham LQ45 ikut turun hingga beberapa persen, sehingga sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah.

Ini pun menyimpulkan bahwasanya berita politik erat terkait dengan perspektif investor. Terutama yang ingin mengincar kodisi positif, dalam arti kata bahwa invesotr mencari katalis-positif. Akan tetapi kebetulan berita politik dalam negeri yang kurang bagus. Kendati demikian, investor hanya membuat siasat wait-see yang hanya membuat kondisi ini diperkikarakan berlangsung sementara waktu saja.

Baca Selengkapnya : Peneliti CIPS Sebut Keadaan Politik Dalam Negeri Perlebar Ancaman Resesi Ekonomi Indonesia

Hal ini disebutkan oleh Widodo bahwasanya kondisi politik Indonesia tidak akan berlarut-larut. Ia juga menyebutkan indeks zona merah tidak terlalu parah sehingga diharapkan dalam beberapa hari kondisinya kembali normal. Dalam arti sentimen politik dalam negeri Indonesia tidak berkelanjutan kisruh dan kembali lagi ke posisi yang lebih fundamental.

Indeks Harga Saham Gabungan juga mengatakan bahwa sebanyak 197 saham naik indeksnya ke zona hijau, sementara 213 saham lain berada di indek zona merah serta 148 saham yang tidak berubah sama sekali. Volume transaksi perdagangan saham cukup ramai, sehingga total frekuensi perdangangan saham dapat naik berkali-kali lipat dengan volume perdagangan bisa mencapai 16,9 milliar saham.

Investor asing biasanya jual harga beberapa milliar di pasar nasional, yang dapat ditunjukkan oleh beberapa sektor pembentuk IHSG. Ada beberapa sektor saham menguat beberapa diantaranya yakni sektor perkebunan, sektor industri pasar dan sektor infrastruktur.

Politik Dalam dan Luar Negeri

Peneliti CIPS Sebut Keadaan Politik Dalam Negeri Perlebar Ancaman Resesi Ekonomi Indonesia

Akhir-akhir ini, kondisi dunia politik dan ekonomi sedang memanas, berbagai peristiwa politik menghiasi lini berita setiap hari. Menurut Pingkan Audrine Kosijungan yang selaku peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies(CIPS), hal tersebut bisa memperlebar ancaman resesi ekonomi untuk Indonesia. Resesi ekonomi tengah menjadi ancaman baru bagi perekonomian global, bahkan sejumlah negara maju tidak luput dari ancalaman ini. Indonesia sebagai negara yang ikut terdampak dalam ketidakpastian ekonomi global, harus waspada dan mengantisipasi ancaman resesi

Bila tidak adanya langkah antisipasi, situasi politik dalam negeri yang sekarang mulai membaik akan tetapi tidak stabil membuat Indonesia rawan terkena resesi ekonomi. Pingkan juga menyebutkan bahwa langkah preventif yang dilaksanakan pemerintah sangatlah penting untuk melindungi perekonomian nasional dari gejolak ekonomi global. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih tergolong cukup realistis dengan target pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, pemerintah wajib mewaspadai ancaman resesi global yang mungkin terjadi pada tahun depan.

Baca Selengkapnya : Jabaran Prioritas Politik Luar Negeri Indonesia Menurut Menlu

Setidaknya ada dua faktor utama yang dapat diantisipasi oleh pemerintah untuk menghadapi gejolak ekonomi global yang tengah berada di ambang resesi ini. Pertama yaitu faktor internal yang mencakup stabilitas kondisi sosial dan politik Indonesia yang berdampak pada pertumbuhan investasi. Sayangnya dinamika politik dalam negeri beberapa bulan belakangan ini kian dinamis. Hal tersebut dapat dilihat dengan masih adanya gelombang demonstrasi yang menuntut parlemen untuk meninjau kembali RUU yang dinilai merugikan rakyat serta kontroversial. Semakin disayangkan juga bahwa beberapa demonstrasi tersebut berujung ricuh dan mendorong sentimen negatif dalam pasar sehingga membuat para investor ngambil langkah ‘menunggu dan memperhatikan’.

Faktor selanjutnya merupakan faktor eksternal yang mencakup kondisi perekonomian dari negara-negara kerjasama bidang dagang maupun para penanam modal asing, hal tersebut tentu mengancam iklim investasi di Indonesia. Pemerintah pun wajib waspada sebab resesi ekonomi dapat menyebar dengan cepat.

Melihat contoh negara tetannga yakni Singapura yang saat ini sedang mengalami perlambatan yang cukup signifikan pada dua kuartal terakhir.

Politik Dalam dan Luar Negeri